Senin, 29 November 2010

Belajar dari kupu kupu

Seseorang menemukan kepompong kupu-kupu. Suatu hari dia melihat lubang kecil muncul pada kepompong tersebut. Dia duduk mengamati beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang itu memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.

Kupu-kupu itupun keluar dengan mudahnya, namun tubuhnya kembung dan kecil dengan sayap-sayap yang mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa pada suatu saat sayap-sayap tersebut akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu tersebut, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Tetapi semuanya tak pernah terjadi.Kenyataanya kupu-kupu itu malah menghabiskan seluruh waktunya untuk merangkak dengan tubuh kembung dan sayap-sayap yang mengkerut.Dia tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan oleh kupu-kupu untuk melewati lubang kecil itu ternyata adalah jalan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa, sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.


Kadang-kadang perjuangan adalah sesuatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan mungkin itu justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita inginkan. Kita mungkin tidak akan pernah “terbang”.

Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kita memohon kekuatan, tetapi Tuhan memberikan kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar. Kita memohon kebijakan,tetapi Tuhan memberikan berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana. Kita memohon kemakmuran, tetapi Tuhan memberi kita otak dan tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya untuk mencapai kemakmuran. Kita memohon keteguhan hati, tetapi Tuhan memberi bencana dan bahaya untuk diatasi. Kita memohon cinta, tetapi Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai. Kita memohon kemurahan dan kebaikan, tetapi Tuhan memberi kesempatan-kesempatan yang silih berganti.

Begitulah cara Tuhan membimbing kita. Kadang Ia tidak memberikan yang kita minta, tapi yang pasti memberikan yang terbaik untuk kita. Kebanyakan kita tidak mengerti atau mengenal, bahkan tidak mau menerima rencanaNya. Padahal justru itulah yang terbaik untuk kita. Tetaplah berjuang dan berusaha. Jika itu yang terbaik, maka pasti Tuhan akan memberikannya untuk kita.
Baca SelengkapnyaBelajar dari kupu kupu

Minggu, 28 November 2010

♪♥”CeMbuRu”♪♥

Cemburu adalah gejala-fitrah, wajar & alamiah dari seseorang sebagai ungkapan cinta, sayang & saling-memiliki, melindungi (proteksi) serta peduli. Namun pd kenyataan di keseharian, rasa cemburu mndapatkan konotasi yg slalu negatif sbagai bentuk ekspresi & refleksi yang tdk pd tmpatnya, egois, curiga,dsb. Memang; akan terasa menyesakkan dan penuh penderitaan bila seorang sllu dibayangi cemburu.
Kondisi pikiran & kejiwaan yg demikian timbul oleh berbagai faktor; internal maupun eksternal. Secara internal mungkin karena ia tidak mampu mengendalikan kecemburuan dan potensi kewaspadaannya dengan bijaksana sehingga kehilangan kepercayaan pada suaminya dengan merugikan dirinya sendiri, hanyaberdasarkan pada suatu indikasi samar yang belum jelas permasalahnya.
Adapun secara eksternal memang tidak menutup kemungkinan ada banyak indikasi yang mengarah kepada kelayakan suami/istri untuk dicemburui, dicurigai ataupun diwaspadai seperti penampilan genit, maupun istilah mata-keranjang, dll.
Rasa cemburu sering mengganggu keleluasaan ruang gerak pasangannya, cemburu melihat kemajuan yang positif ataupun terhadap perangai yang selalu mencurigakan. Idealnya_ditepis dengan mencegah rasa cemburu agar tidak berubah menjadi duri dalam daging; dpt dengan cara klarifikasi (tabayyun), koreksi (tanashuh), maupun introspeksi (muhasabah) secara lapang dada, kepala dingin dan pikiran jernih sebelum segalanya terjadi. jg prlu di tanamkan kejiwaan yang bersih dari perasaan cemburu yang tidak pada tempatnya, sikap-kepribadian yang menyakiti hati suami/istri, dan menjauhkan dari benak untuk memikirkan org lain selain suami/istri sndri.
Namun, tidak semua cemburu membawa kesengsaraan atau tidak terpuji. Sebab rasa cemburu merupakan suatu potensi-kejiwaan yang bila dipakai dan dikelola sesuai pada tempatnya secara wajar justru dapat menjadi kontrol positif dan bukan menjadi sikap negatif yang kontra produktif. Imam Al Munawi dalam kitab Al-Faidh_menyatakan bahwa wanita yang paling mulia dan yang paling luhur cita-citanya adalah mereka yang paling pencemburu pada tempatnya. Maka sifat seorang beriman yang cemburu (ghoyyur) pada tempatnya adalah sesuai dengan sifat yang dimiliki oleh Rabbnya. Siapa yang mempunyai sifat menyerupai sifat-sifat Allah, maka sifat tersebut berada dalam perlindungan-Nya dan mendekatkan diri seorang hamba kepada rahmat-Nya. Rasulullah saw. bersabda:

“Sesungguhnya Allah itu memiliki sifat cemburu dan orang-orang beriman juga memilikinya. Adapun rasa cemburu Allah ialah ketika melihat seorang hamba yang mengaku dirinya beriman kepada-Nya namun melakukan sesuatu yang diharamkan-Nya.”
(HR. Bukhari dan Nasa’i).
Kehilangan rasa cemburu dan tumbuhnya sikap ketidak-pedulian pada pasangan hidup dan keluarga baik para istri maupun suami dengan membiarkan penampilan, perilaku dan aktivitas keluarga mereka tanpa kontrol (muraqabah) dengan dalih saling percaya meskipun realitas di depan mata mengundang fitnah dan membawa indikasi negatif yang akan membuka peluang bagi penodaan kehormatan dan citra keluarga, hal ini sangat dibenci dalam Islam yang manaRasulullah melaknat perangai dayyuts yakni kehilangan rasa cemburu pada keluarga agar tidak jatuh kepada kemaksiatan. Beliau juga bersabda:

“Orang-orang mukmin itu pencemburu dan Allah lebih pencemburu.”
(HR. Muslim).
Cemburu dalam arti yang positif di sini harus didasari cinta (mahabbah) karena Allah, bukan karena emosi hawa nafsu dan egoisme_dgn maksud agar keluarga terselamatkan dari api neraka. Saad bin ‘Ubadah berkata:
“Dengan cinta itu pula sebuah kebahagiaan hidup seseorang akan terasa semakin sempurna (abadi).”
Abu Faraj menjelaskan dalam An-Nira bahwa menurut Mu’awiyah terdapat tiga macam kemuliaan, yaitu sifat Pemaaf, mampu menahan lapar dan tidak berlebihan dalam memiliki rasa cemburu (yang tidak pada tempatnya). karena berlebihan itu merupakan hal melampaui batas dan merupakan suatu kezhaliman terhadap pasangannya.
Cemburu demi kebenaran dan ketaatan merupakan dasar perjuangan amar ma’ruf nahi munkar. Untuk itu, apabila tidak terdapat kecemburuan dalam hati seorang yang beriman, maka sudah dapat dipastikan tidak ada dorongan untuk berjuang dan melakukan amar ma’ruf nahi munkar padanya yang dimulai dari diri dan keluarganya. (QS.AT-Tahrim:6)
Kecemburuan yang pada tempatnya akan bernilai ibadah dan dicintai Allah yakni cemburu terhadap sesuatu pelanggaran nilai syariah secara pasti dan jelas. Namun kebalikannya, kecemburuan akan bernilai maksiat dan dibenci Allah yang justru akan merenggangkan tali cinta kasih suami-istri, mengganggu ketenteraman keluarga dan menyengsarakan hidup bersama jika hal itu sekedar mengada-ada, su’udzon (negative thinking), syak wasangka, curiga terhadap sesuatu yang belum jelas dan pasti, serta cemburu-buta secara bodoh_karena rasa was-was yang tidak pada tempatnya itu berasal dari setan (QS. An-Naas:3-6). Rasulullah saw. bersabda:

“Sesungguhnya kecemburuan itu ada yang disukai oleh Allah dan ada yang dibenci oleh-Nya. Adapun kecemburuan yang disukai adalah kecemburuan pada hal-hal yang pasti, sedangkan yang dibenci oleh-Nya adalah kecemburuan pada hal-hal yang tidak pasti.”
(HR. Ahmad, Nasa’i dan Ibnu Hibban).
Rasa cemburu_ada dua macam;
Pertama;
adalah cemburu yang merupakan fitrah manusia, yaitu cemburu netral yang dapat menjaga dan melindungi harga diri dan keluarga dari tindakan pencemaran citra dan atau sikap melampaui batas. Cemburu seperti itu dianggap akhlaq mulia yang patut dimiliki oleh setiap orang beriman.
Kedua;
adalah cemburu yang merugikan, dibenci dan terlarang, yaitu rasa cemburu tanpa alasan yang selalu menyiksa jiwa. Ketika pikiran sedang dikuasai prasangka buruk, dapat saja kita menuduh orang yang mungkin tidak bersalah. Di atas itu semua, rasa cemburu yang tidak beralasan dapat merusak dinamika dan ketenteraman kehidupan rumah tangga. Rasulullah bersabda:
Cemburu-buta yang tidak pada tempatnya dapat menghanguskan kebenaran dan melahirkan tindakan gegabah, ketidak-adilan ataupun aniaya. Kondisi demikiankah yang menjadi ‘asbabun nuzul’(sebab turunnya) surat At-Tahrim di atas yang memberikan pelajaran tentang arti cinta dan cemburu sehingga cinta kepada Allah harus diposisikan yang paling tinggi sehingga cemburu tidak akan keluar dari rel kesucian cinta kepada Allah, meskipun semula semua berangkat dari fitrah alamiah dari rasa cemburu. Rasulullah pernah bertanya pada istrinya, Aisyah Ummul Mukminin RA.:

“Apakah engkau pernah merasa cemburu?” Aisyah menjawab, “Bagaimana mungkin orang seperti diriku ini tidak merasa cemburu jika memiliki seorang suami seperti dirimu.”
(HR. Ahmad).
Kecemburuan fitrah yang demikian juga dimiliki oleh kalangan sahabat Nabi yang laki-laki. Sebagian sahabat Rasulullah pernah mempunyai rasa cemburu yang agak berlebihan, seperti Umar bin Khatab dan Zubair bin Awwam. Mengenai kecemburuan Umar, dikisahkan sebuah hadits dimana Rasulullah menceritakan:

“Ketika aku tidur, aku bermimpi bahwa diriku ada di surga. Tiba-tiba ada seorang wanita sedang berwudhu di dekat sebuah istana surga. Aku bertanya, ‘milik siapa istana itu?’ mereka mengatakan, ‘milik Umar’, lalu aku teringat pada kecemburuan Umar, segera saja aku pergi berlalu. Umar lantas menangis mendengar cerita beliau seraya berkata, ‘Apakah kepadamu aku akan cemburu wahai Rasulullah?’”
(HR. Bukhari dan Muslim).
Bahkan Sa’ad bin Ubadah pernah berkata:
“Seandainya aku melihat seorang laki-laki bersama isteriku, niscaya aku pukul ia dengan pedang pada bagian yang tajam (untuk membunuhnya).” Maka Rasulullah berkata, ‘apakah kalian heran akan kecemburuan Sa’ad, sungguh aku lebih cemburu daripadanya dan Allah lebih cemburu daripadaku.’”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Qais bin Zuhair juga pernah berkata:
“Aku ini adalah tipe orang yang memiliki sifat pencemburu, orang yang cepat merasa bangga dan memiliki perangai yang kasar. Akan tetapi, aku tidak akan merasa cemburu, sampai aku melihat sendiri dengan mata kepalaku. Aku juga tidak merasa bangga sampai aku berbuat sesuatu yang patut untuk dibanggakan. Aku juga tidak akan berlaku bengis sampai diriku benar-benar dizhalimi.”

Rahmat Allah, shingga aturan syariat menentramkkan dan mengendalikan kecemburuan para sahabat trsbt.
Keadaan yang beragam dalam menyikapi kecemburuan memang sangat dipengaruhi oleh pemahaman terhadap makna kecemburuan di samping juga oleh pembawaan pribadi, karakter atau temperamen individu. Namun, terdapat titik temu yang menjadi pegangan dalam hal kecemburuan yakni dalam rangka amar ma’ruf dan nahi mungkar, melindungi harga diri dan keluarga serta mencegah kemungkinan terjadinya ‘fitnah’ yang mencemarkan dan menodai kesucian keluarga berdasarkan indikasi kuat, bukti yang nyata serta gejala yang pasti dalam bingkai berbaik-sangka ((husnuudzdzan / positive thinking)) yang lebih mengedepankan syariat-Nya demi keutuhan keluarga shalihah agar senantiasa dalam Ridha ALLAH.,
Wallahu a’lam,.
Baca Selengkapnya♪♥”CeMbuRu”♪♥

Bercermi Diri

Tatkala ku datangi sebuah cermin
Tampak sesosok yang sangat lama ku kenal dan sangat sering ku lihat.
Namun aneh, sesungguhnya aku belum mengenal siapa yang ku lihat.

Tatkala ku tatap wajah, hatiku bertanya, apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya dan bersinar di surga sana??
Ataukah wajah ini yang akan hangus legam di neraka jahanam?

Tatkala ku tatap mata, nanar hatiku bertanya
Mata inikah yang akan menatap penuh kelezatan dan kerinduan....
menatap Allah, menatap Rasulullah,menatap Kekasih-kekasih Allah kelak??
Ataukah mata ini yg terbeliak, melotot, menganga, terburai menatap neraka jahanam..
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan??
Wahai mata, apa gerangan yg kau tatap selama ini??

Tatkala ku tatap mulut, apakah mulut ini yg kelak akan mendesah penuh kerinduan...
Mengucap La ilaaha ilallah saat malaikat maut datang menjemput??
Ataukah menjadi mulut menganga dgn lidah menjulur dgn lengking jeritan pilu yg akan mencopot sendi2 setiap pendengar...
Ataukah mulut ini menjadi pemakan buah zaqun jahanam ..yg getir, penghangus, penghancur setiap usus
Apakah gerangan yg kau ucapkan wahai mulut yg malang?
berapa banyak dusta yg kau ucapkan?
Berapa banyak hati hati yg remuk dgn pisau kata2mu yg mengiris tajam?
Berapa banyak kata2 manis semanis madu yg palsu yg kau ucapkan tuk menipu?
Betapa jarang engkau jujur
Betapa langkanya engkau syahdu memohon agar Tuhan mengampunimu...

Tatkala ku tatap tubuhku
Apakah tubuh ini kelak yg akan penuh cahaya..
Bersinar, bersuka cita, bercengkrama di surga??
Atau tubuh yg akan tercabik2 hancur,mendidih di dalam lahar membara jahanam, terpasung tanpa ampun,derita yg tak pernah berakhir.
Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yg kau lakukan??
Berapa banyak orang2 yg kau zalimi dgn tubuhmu?
Berapa banyak hamba2 Allah yg lemah yg kau tindas dgn kekuatanmu?
Berapa banyak perindu pertolongan yg kau acuhkan tanpa peduli padahal kau mampu?
Berapa banyak hak2 yg kau rampas?
Ketika ku tatap hai tubuh..
Seperti apa gerangan isi hatimu
Apakah isi hatimu sebagus kata2 mu
Atau sekotor daki daki yg melekat di tubuhmu
Apakah hatimu segagah ototmu
Atau selemah daun2 yg mudah rontok
Apakah hatimu seindah penampilan mu
Ataukah sebusuk kotoran kotoran mu

Betapa beda..betapa beda..apa yg tampak di cermin dgn apa tersembunyi....
Betapa beda apa yg tampak di cermin dan apa yg tersembunyi..
Aku telah tertipu, tertipu oleh topeng......
Betapa yg kulihat selama ini adalah topeng, hanyalah topeng belaka
Betapa pujian yg terhambur adalah memuji topeng
Betapa yg indah ternyata hanyalah topeng..
Sedangkan aku..hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus..
aku tertipu, aku malu ya Allah..
Allah..selamatkan aku...
Amin ya rabbal alamin... ( Aa Gym)
Baca SelengkapnyaBercermi Diri

Sabtu, 27 November 2010

Sebuah Refleksi Dalam Mencari Pasangan

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik. Ia mempunyai banyak sekali emas dan kuningan sehingga antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu.

Suatu hari raja yang baik hati ini memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka. Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu maka sulit sekali di bedakan, mana yang emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat, namun ada peraturan dari sang raja, yaitu apabila mereka sudah memilih dan mengambil satu dari emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi.

Tetapi raja menjanjikan bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 Karat atau mereka yang mendapatkan kuningan, mereka dapat bekerja Dikebun raja dan merawat pemberian raja itu dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit demi sedikit. Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya.

Mereka datang dari semua penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari untuk memilih, setengah hari untuk
merenungkan, dan setengah hari lagi untuk memutuskan. Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, karena tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka.

Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba Bertanya kepada salah seorang rakyatnya, “Apa yang kau amat-amati, sehingga setengah hari kau habiskan waktumu disini?”,

“Tentu saja aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu”, jawab orang itu

lalu tanya prajurit itu lagi “Seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada, atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja mencarinya, sedangkan waktumu sangat terbatas?”,

“Tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada ditanganku begitu waktuku habis”. jawab orang itu lagi

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan, melihat perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu kepadanya

“Hai orang kaya, apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari cukup?”,

“Bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah kekayaanku”.jawab orang kaya itu

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, Maka tampak olehnya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu

“Mengapa engkau diam disini? Tidakkah engkau memilih emas-emas itu? Atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas itu?”, mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja,

maka prajurit itu bertanya lagi “Atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat, sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain?”,

orang itu masih terdiam.prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi

“Tidakkah engkau mendengar pertanyaanku?”, sambil menatap prajurit,

orang itu menjawab “Tuan, saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas dan mana yang kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu berapa kadar emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya juga tidak tahu”,

“Lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu” tanya prajurit itu lagi.

“Tuan, emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang tahu, mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana yang 24 karat. Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah kuningan menjadi emas itu yang lebih penting” jawabnya lugu.

Prajurit ini semakin penasaran “Mengapa bisa begitu?”,

“Bagi saya berapapun kadar karat emas ini cukup buat saya, karena kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk membeli emas, tuan”

prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang ini, lalu ia melanjutkan perkataannya

“lagi pula tuan, peraturannya saya tidak boleh menukar emas yang sudah saya ambil”,

“Tidakkah engkau dapat mengambil emas-emas yang lain dan menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu?” tanya prajurit lagi,

“Saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan, jika saya gantikan emas ini dengan yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini, untuk menjadikannya emas yang murni”,


tak lama lagi lonceng istana berbunyi, tanda berakhir sudah kegiatan mereka.Lalu raja keluar dan berdiri ditempat yang tinggi sambil berkata

“wahai rakyatku yang kukasihi, semua emas yang kau genggam itu adalah hadiah yang telah kuberikan, sesuai dengan perjanjian, tidak seorangpun diperbolehkan menukar ataupun menyia-nyiakan hadiah itu, jika didapati hal diatas maka orang itu akan mendapat hukuman karena ia tidak menghargai raja” kata-kata raja itu disambut hangat oleh rakyatnya.

Lalu sekali lagi dihadapan rakyatnya, raja ingin memberitahu tentang satu hal

“Dan ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada emas 24 karat itu, hal ini dimaksudkan bahwa kalian semua harus mengabdi kepada kerajaan, dan hanya akulah yang dapat menambah jumlah karat itu, karena akulah yang memilikinya. Selama satu setengah hari, setengah hari yang kedua yaitu saat kuberikan waktu kepada kalian semua untuk merenungkan pilihan, kalian kutunggu untuk datang kepadaku menanyakan perihal emas itu, tetapi sayang sekali hanya satu orang yang datang kepadaku untuk menanyakannya”.

Demikianlah raja yang baik hati dan bijaksana itu mengajar rakyatnya, dan selama bertahun-tahun ia dengan sabar menambah karat satu persatu dari emas rakyatnya.


Kisah di atas dapat direfleksikan dalam mencari pasangan hidup:

1. Bagi yang sedang mencari pasangan (setengah hari untuk memilih)

Memilih memang boleh tapi manusia tidak ada yang sempurna, jangan lupa emas-emas itu milik sang raja, jadi hanya dia yang tahu menahu masalah itu, artinya setiap manusia milik Tuhan jadi berdoalah untuk berkomunikasi denganNya tentang pasangan Anda.

2. Bagi yang telah memperoleh pasangan tapi belum menikah (setengah hari untuk merenungkan)

Mungkin pertama kali Anda mengenal, si dia nampak emas 24 karat, ternyata setelah bertahun-tahun kenal, si dia hanya berkadar 10 karat. Diluar, memang kita dihadapkan dengan banyak pilihan, sama dengan rakyat yang memilih emas tadi, akan tetapi pada saat kita sudah mendapatkannya, belum tentu kalau kita melepaskannya kita akan mendapat yang lebih baik. Jadi jika dalam tahap ini Anda merasa telah mendapatkan dia, hal yang terbaik dilakukan ialah menilai secara obyektif siapa dia (karena itu keterbukaan dan komunikasi sangat penting dalam menjalin hubungan), dan menyelaraskan hati Anda bersamanya. Begitu Anda tahu tentang hal terjelek dalam dirinya sebelum Anda menikah itu lebih baik, dengan demikian Anda tidak merasa shock setelah menikah.

Tinggal bagaimana Anda menerimanya, Anda mampu menerimanya atau tidak, Anda mengusahakan perubahannya atau tidak, “cinta selalu berjuang”, dan jangan anggap tidak pernah ada masalah dalam jalan cinta Anda. Justru jika dalam tahap ini Anda tidak pernah mengalami masalah dengan pasangan Anda (tidak pernah bertengkar mungkin), Anda malah harus berhati- hati, karena ini adalah hubungan yang tidak sehat, berarti banyak kepura-puraan yang ditampilkan dalam hubungan Anda.

Yang terpenting adalah niat baik diantara pasangan, sehingga dengan komitmen dan cinta, segala sesuatu selalu ada jalan keluarnya.Meskipun dalam tahap ini Anda masih punya waktu setengah hari lagi untuk memutuskan, artinya anda masih dapat berganti pilihan, akan tetapi pertimbangkan dengan baik hal ini.

3. Bagi yang telah menikah (setengah hari untuk memutuskan)

Dalam tahap ini, siapapun dia berarti anda telah mengambil keputusan untuk memilihnya, jangan berpikir untuk mengambil keuntungan dari pasangan Anda. Jika ini terjadi berarti Anda egois, sama halnya dengan orang kaya diatas, dan dengan demikian Anda tidak pernah puasdengan diri pasangan Anda, maka tidak heran banyak terjadi perselingkuhan. Anda tidak boleh merasa menyesal dengan pilihan Anda sendiri, jangan kuatir raja selalu memperhatikan rakyatnya, dan menambah kadar karat pada emasnya.


Jadi percayalah kalau Allah pasti akan memperhatikan Anda, dan Dia yang paling berkuasa mengubah setiap orang. Perceraian bukanlah solusi, sampai kapan kita harus menikah lalu bercerai, menikah lagi dan bercerai lagi???, Ingatlah si dia adalah hadiah, siapapun dia terimalah dia karena sekali lagi itulah pilihan Anda, ingat ini adalah setengah hari terakhir yaitu waktu untuk memutuskan, setelah itu Anda tidak boleh menukar atau menyia-nyiakan emas Anda, jadi peliharalah pasangan Anda sebagaimana hadiah terindah yang telah Allah berikan. Dan apapun yang terjadi dengan pasangan Anda komunikasikanlah dengan Allah, karena Dia yang memiliki hati setiap manusia.

Baca SelengkapnyaSebuah Refleksi Dalam Mencari Pasangan

Ketika Do'a tak Kunjung Terkabul

Sering kita merasa lelah dalam berdoa, rasanya apa yang kita pinta tak kunjung dikabulkan. Sebenarnya di dalam Qur’an, Allah sudah menjanjikan bahwa setiap doa akan dikabulkan. Hanya saja kta tidak tahu, dalam bentuk apa wujud terbaik dari terkabulnya doa kita, dan juga kapan doa itu dikabulkan.

Ketika merasa lelah berdoa, saya mengingat dua kisah.

Yang pertama, kisah Tsa’labah. Dia seorang miskin yang minta kepada Rasulullah saw untuk dido’akan agar manjadi kaya (di sini ada pelajaran bahwa minta di do’akan orang lain adalah boleh, juga bahwa bisa jadi do’a sekelompok orang lebih makbul karena suatu kondisi istimewa tertentu).

Rasulullah sempat menolak dua kali. Karena Tsa’labah terus mendesak, akhirnya pada permintaan ke tiga dia di do’akan. Bukan Rasulullah yang menjadikan Tsa’labah kaya, tapi beliau hanya turut mendo’akan. Alkisah, ternak kambing Tsa’labah mendadak berkembang biak dengan sangat cepat (pelajaran berikutnya: uang tidak turun dari langit, jadi tetap ada usaha, dalam hal ini Tsa’labah punya bibit modal kaya yaitu ternak kambing). Tsa’labah kemudian menjadi kaya. Saking banyaknya ternak dia, maka dia menggembala hingga keluar kota. Akibatnya dia sering terlambat sholat Jum’at, bahkan akhirnya tidak sholat Jum’at.

Seingat saya, kisah Tsa’labah berakhir menyedihkan. Kalau tidak salah, dimulai saat Tsa’labah tidak membayar zakat (?) yang menyebabkan Rasulullah tidak mau menemui Tsa’labah hingga wafatnya Rasulullah. Kemudian Abu Bakar dan Umar sebagai khalifah berikutnya juga tidak mau menerima zakat dari Tsa’labah. Akhirnya Tsa’labah mati merana di masa Umar.

Boleh jadi yang kamu ngotot inginkan memang berpotensi besar menyeret ke dalam kehancuran, karena tidak sesuai dengan karakter dan keadaan seseorang (pelajaran: boleh jadi sesuatu belum dikabulkan karena kita sendiri belum siap untuk menerima hal itu). Demikian pelajaran dari kisah Tsa’labah.

Kisah kedua, lebih mengagumkan. Inilah kisah Ayyub a.s. seorang rasul. Dia seorang kaya yang sangat bersyukur kepada Tuhannya. Kemudian dia diuji dengan kehancuran fisik.

Ayyub adalah seorang kaya dermawan yang shaleh. Dikisahkan bahwa Allah menguji Ayyub dengan kehilangan semua miliknya, terutama harga diri yang direndahkan serendah-rendahnya. Rumahnya roboh, anak-anaknya mati. Ayyub diuji dengan penyakit kulit yang menjijikkan hingga tubuhnya berbau busuk. Hartanya ludes untuk pengobatan. Istri-istrinya minta cerai. Hanya satu istrinya yang masih setia, Siti Rahmah. Ayyub diusir oleh penduduk hingga menyepi di luar desa. Hanya Siti Rahmah saja yang setia mengirimkan bekal untuk Ayyub. (pelajaran : bahkan kehancuran sesorang pun bisa merupakan bukti kecintaan Allah pada hambanya, sesuatu yang mungkin sangat membingungkan secara logika manusia)

Yang mengagumkan, Ayyub berdo’a tak putus-putus hingga 17 tahun!

Lalu Allah berkenan mencabut ujian untuk Ayyub. Dengan air yang memancar di dekat saung tempatnya beribadah, penyakit kulit Ayyub sirna. (pelajaran berikutnya: semua tabib yang hebat hanyalah perantara yang tidak bisa memberikan obat buat Ayyub. Ternyata Allah menurunkan obat untuk Ayyub hanya berbentuk air yang memancar dekat tempatnya berdo’a.)

Kisah-kisah tersebut nyata telah terjadi di masa lampau. Bukan kisah fiktif, bukan dongeng, namun benar-benar kisah nyata. Masih banyak kisah lain yang memberikan berbagai contoh tentang bagaimana do’a, wujud terkabulnya do’a, dan baik buruk suatu permintaan.

Kalau merasa do’a tak kunjung terkabul, sudah berapa lamakah Anda berdo’a? Sudah 17 tahun?
Baca SelengkapnyaKetika Do'a tak Kunjung Terkabul

"Al-Qur'an"

Pernahkah kita membaca Al-Qur'an tetapi jiwa kita justru merasa gersang?
Atau kita menghabiskan halaman-halamannya sementara ruh kita tetap dilanda kekeringan?
Atau bahkan kita merasa begitu berat dan terpaksa membacanya karena hanya mengejar target?

Jika itu terjadi, mari beristighfar kepada Allah SWT.


Al-Qur'an diturunkan bukan untuk menyusahkan kita, termasuk dalam membacanya.

مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ

"Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah" (QS. Thaahaa : 2).

Lalu mengapa hati kita demikian membatu untuk bisa tersentuh ayat-ayat-Nya?

Hati itu seharusnya melembut saat membacanya, lalu ia mengajak mata untuk meneteskan air matanya.

Al-Qur'an itu indah. Keindahannya bisa dirasakan oleh fitrah manusia meskipun tidak tahu artinya. Inilah penjelasan mengapa seseorang bisa menangis saat membaca Al-Qur'an dengan tartil dan penuh kekshuyu'an. Ini pula alasan seseorang yang masuk Islam dan ditanya;
mengapa?
Lalu Ia menjawab: "Kitab sucinya umat Islam, Al-Qur'an.

Ayat-ayatnya bisa dirasakan oleh hati meskipun belum dimengerti terjemahnya."

Terlebih saat Al-Qur'an dipahami artinya. Ia begitu indah, memukau jiwa. Ia memang kitab yang memiliki daya magnetis, di samping kebenaran mutlak yang dikandungnya. Inilah yang membuat Abu Jahal dan beberapa kawannya diam-diam menguping Rasulullah Saw membaca Al-Qur'an.

Al-Qur'an juga banyak memaparkan ayat-Nya dengan gaya cerita. Keindahan Al-Qur'an dalam bercerita demikian luar biasa inilah yang kemudian menginspirasi Sayyid Qutub untuk menulisnya dalam Tafshiir Al-Fanny fil Qur'an.

Kita bisa mentadabburi Al-Qur'an jika kita tahu artinya. Agar kita memahami isinya, para ulama' telah menyusun banyak tafsir untuk kita baca. Saat kita memahami maksudnya, saat itulah kita bisa menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi kita.

ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

"Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa" (QS. Al-Baqarah : 2)

Dan inilah yang dirindukan para sahabat Nabi. Mereka membaca Al-Qur'an untuk mengaplikasikannya.

Saat kita merasakan nikmatnya membaca Al-Qur'an dan merindukannya untuk kita aplikasikan,saat itulah iman kita akan meninggi.

وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا

"...dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya)" (QS. Al-Anfal : 2)


Semoga kita termasuk orang-orang yang ada di dalamnya.Amin.
Catatan:
Tadabbur adalah perenungan yang menyeluruh untuk mengetahui maksud dan makna dari suatu ungkapan secara mendalam.
Baca Selengkapnya"Al-Qur'an"

Jumat, 26 November 2010

Patah HAti


Ngomongin soal patah hati, pasti ga akan lepas dari yang namanya cinta. Kalo sudah ngomongin soal cinta, maka ceritanya panjang neh. Tul ga? Dari awal mula manusia diciptakan sampe nanti hari kiamat, cerita tentang cinta ga akan pernah bosan diperbincangkan dan ga akan pernah hilang ditelan zaman. Cerita cinta memang ga selamanya indah. Kadang ada yang berakhir dengan tawa, ada juga yang berakhir dengan linangan air mata. Dan patah hati adalah salah satu ending dari cerita ini. Yup. Bad ending (ihiks…..ihiks sedih sekali).

Kata Bang Meggy Z sih, patah hati itu lebih sakit daripada sakit gigi. (kok jadul banget ya…hehehe). Tapi yang paling bener adalah patah hati itu lebih sakit daripada ga patah hati (yeee… ya iyalah!). Nah, kalo sudah kena yang namanya patah hati, hidup serasa mau kiamat, langit runtuh, bumi seakan gelap meskipun ada mentari yang bersinar. Hari-hari terasa sepi karena ga ada pujaan hati. Hati ini tersiksa, seolah mendapatkan penyakit langka yang ga akan pernah ada obatnya. Diri ini semakin sendiri, tidak ada teman yang menemani. Dan kalo sudah begini seakan tidak berguna lagi hidup ini, dan hanya ingin mengakhiri. Terlalu didramatisir nih. Terlalu.

Apa emang bener begitu, kalo kita patah hati? Apa ga ada harapan lagi yang tersisa hingga kita harus mengakhiri hidup? Stop! Slow Down Baby.....Tunggu dulu. Ikutin terus. Capcus !!

Fakta Patah Hati

Emang bener kata Bang Meggy Z tadi, bukan kamu aja yang pernah patah hati. Dari zamannya Nabi Adam, sudah ada yang yang namanya patah hati, bukan barusan muncul aja. Dan gara-gara patah hati orang bisa gelap mata dan kehilangan akal sehatnya (siapa yang menemukan harap di kembalikan, emang akal sehat kaya dompet). Eit, dampaknya macem-macem ditimbulkan hanya gara-gara patah hati. Contoh saja, salah satu anak Nabi Adam, Qabil, rela membunuh saudaranya sendiri, Habil, gara-gara patah hati.

Hal yang sama dilakukan oleh Ikasari (12). Gadis cilik asal Malang. Dia ditemukan bunuh diri. Tubuhnya tergantung di kusen pintu kamar rumahnya. Lehernya terlilit kain gorden warna pink. Di antara pesannya di buku harian, ditemukan pernyataan kecewa yang mendalam sang gadis cilik terhadap 'pemuda' pujaan, Sarip (15). Ini bunyi pesannya, "Sarip, gw tau elo udah nyium cewek lain. Elo nuduh gw selingkuh, tetapi sekarang siapa yang selingkuh? Hati ini hancur..!Hancur!". (Wuih....gila ga fren, masih 12 tahun, masih bau kecut, eh salah deng, bau kencur. Innalillahi). (Man3malang.com)

Yang agak nyeleneh dilakukan oleh Hugh Hefner, pemilik Majalah Playboy, mengatakan bahwa patah hati yang pernah dialaminya telah memberikan inspirasi padanya untuk menciptakan brand 'Playboy' yang terkenal itu. Pria berusia 81 tahun itu mengatakan, "Saat saya berusia 16 tahun, saya pernah naksir seorang gadis. Namun kemudian ia menolak saya dan itulah yang menjadi kuncinya." Dia kemudian mulai menulis cerita dan membuat gambar telanjang versi komik. Wacks, glodaks.....Ini patah hati, atau nepsong ga kesampaian. (kapanlagi.com).

By the way, ga sedikit juga orang yang kena patah hati, larinya ke dukun. Ngapain? Pastinya bukan cari obat, kalo cari obat ya ke dokter atau ke apotek. Yup, bener banget. Ada istilah Cinta Ditolak, Dukun Bertindak. Apalagi kalo ga melet si pujaan hati biar balik lagi sama dia. Kalo sudah begini, syirik namanya fren.

Patah Hati, Bisa Mati?

Apa bener se, patah hati bisa bikin kita mati? Siapa yang bilang? Kalo kamu pikir setelah patah hati kudu mati, maka pikiran kamu sempit banget. Jangan khawatir sobat, sebab patah hati atau putus cinta itu ga akan membuat kita mati. Karena cinta itu hanyalah naluri manusia, bukan kebutuhan pokok seperti makan dan minum. Manusia bisa meninggal kalo ga makan 7 hari dan tanpa air selama 3 hari. Kalo rasa cinta ga terpenuhi, kita hanya akan merasa gelisah, ga sampe mati. Paling-paling cuma ga mandi selama 7 hari 7 malem. Ngapain aja ga enak. Tidur ga enak. Makan, ga nafsu. Kita jadi sendiri, ga ada yang mau deketin kita. Siapa yang mau deketin.....Bauuu’. Suer, ga sampe mati. Hanya tindakan apa yang kita lakukan ketika patah hati itu yang harus kita pikirkan, kita bisa memilih. Mau mati, mau bikin playboy tandingan, atau mau bangkit dan melupakan yang sudah-sudah.

Margaret Stroebe dari Universitas Utrecht, Belanda, mengatakan kehilangan seseorang yang dicintai hanya berdampak secara psikologi. Ahli jantung mengatakan orang-orang yang kehilangan pasangan biasanya hidup dengan kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok atau diet yang tak terkendali. Nah, cuman begitu kan menurut yang ahli.

Jadi buat kamu yang patah hati karena diputusin pacar, atau gagal saat melamar, jangan sedih dulu, dunia belum kiamat. Cuma rasa patah hati ini walau sudah dikuat-kuatin, kata Mulan Jameela tetep aja kita bukan Wonder Woman yang hatinya bukan terbuat dari besi dan baja, bisa remuk dan hancur. Semua fakta di atas adalah bukti perasaan yang lebur saat menjalani hubungan yang ga resmi dan bubar di tengah jalan. Pacar-pacar mereka pergi begitu saja. Ada yang alasan ga cocok, banyak juga karena berpindah ke lain hati. Hal yang sama juga dialami ketika gagal dalam melamar. Ada perasaan perih di hati ditambah rasa malu.

Salah Pergaulan

Patah hati atau bahasa kerennya broken heart itu bisa karena dua hal, diputusin pacar atau ditolak saat ngelamar. Tapi kalo dilihat pergaulan zaman sekarang, sebab patah hati kebanyakan adalah karena pacaran. Dan pacaran adalah gaul yang salah total. Kalo dilihat dari segi apapun, pacaran lebih banyak bikin kesel hati daripada suka hati. Status hubungan pasangan ini ga jelas, ga sah dan yang pasti ga serius. Malah ga sedikit juga sampe melakukan hal-hal yang ga ga, misalnya aja sex pra nikah dengan dalih kesetiaan. Hayo ngaku!!

Ketika para aktivis pacaran itu ditanya tentang keseriusan mereka untuk merit, mereka pasti bilang, “Lihat aja nanti deh, yang sekarang kita jalanin aja dulu.” Kok mau sih digombalin sama pacar kamu? Apalagi mereka masih mengenakan putih-abu abu, putih biru dan ada juga yang putih merah, mana bisa mau dan siap nikah cepet-cepet. Artinya kamu itu sudah sejak awal bikin peluang besar untuk putus dan berlinangan air mata. Iya kan?

Sedangkan Islam ga pernah ngajarin yang namanya aktifitas pacaran. Dan itu berarti Islam memperkecil volume patah hati yang memang perih banget kalo dirasakan.

Buat yang gagal melamar, bukannya aktifitas yang kamu lakukan itu salah. Mungkin pasangan yang menolak kamu ajak menikah, memang pasangan buat kamu dan bukan jodoh kamu. Mungkin dia hanya pelangi indah yang cuma hanya sesaat menghiasi bumi, dia bukan bulan yang selalu setia menemani bumi dalam mengitari matahari. Duile puitis banget ya. Inget, Allah SWT sudah menjamin tiga hal yaitu rizki, ajal dan jodoh. Dan jangan lupa Allah SWT juga berfirman, artinya : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).” (TQS. An Nuur: 26)

Resep patah hati

Kalo kamu sudah terlanjur patah hati, karena diputusin sama pacar atau mutusin pacar setelah baca buletin ini (Amiin!). Atau karena lamaranmu ditolak oleh akhwat atau ikhwan yang kamu incer, jangan gelap mata, keep positive thinking. Seperti kata iklan tipi, ambil enaknya aja ya. Kamu masih bisa memilih apa yang akan kamu lakukan kemudian. Dan itu terserah kamu, positif atau negatif.

Kita ngasih alternatif, kalo obat hati itu ada lima, maka obat patah hati juga ada lima :

1. Jangan mendramatisir keadaan Kalo lagi patah hati, ga perlu terlarut sampe dalem banget. Hindari suasana yang membuat kamu menjadi mellow atau melankolis. Ga usah dulu deh ndengerin lagu-lagu dengan tema patah hati, Patah hati-nya Radja atau Munajat Cinta-nya The Rock. Atau ngelakuin aktifitas lain yang malah bikin sesek hati. Wah, itu sama aja naburin garam sekarung di atas luka. Perih.

2. Putus asa itu dosa Inget bahwa berputus asa itu dosa. Rasulullah SAW bersabda : “Dosa besar itu adalah mempersekutukan Allah, putus asa dari karunia Allah dan putus harapan dari rahmat Allah.” (HR. Al Bazzar dan Thabrani)

3. Jangan malah menyendiri Kamu jangan menyendiri. Cari teman-teman yang bisa ngasih masukan dan support yang bisa bikin kita bangkit lagi, bukan yang malah menjerumuskan. Bukannya patah hati malah hilang, malah numpuk kayak TPA sampah.

4. Perbanyak kegiatan positif Bayang-bayang itu semakin sering nongol apabila kita sering bengong. Biar ga sering bengong, kita harus sering bergerak. Lari marathon bisa. Nyangkul di sawah boleh. Atau kegiatan yang paling positif adalah mengaji tentang Islam, dan gabung dengan aktifitas dakwah. Insya Allah bisa ngelupain pahitnya patah hati, karena Islam itu lebih keren dari yang kita duga.

5. Bersyukur, berusaha dan doa Kalau kamu putus dari pacar, itu berarti terbebas dari perbuatan mendekati zina. Kamu harus bersyukur. Kalo memang sudah siap nikah, nikah aja ngapain pacaran. Buktiin kamu serius. Kalo belum siap, ya jangan dipaksain nikah. Buat kamu yang ditolak saat melamar, itu tandanya Allah ngasih tahu bahwa akhwat/ikhwan itu ga matching sama kamu. Anda belum beruntung. Coba lagi. Dan jangan lupa berdoa karena Allah pasti akan kasih jalan keluar yang terbaik buat kamu. Pasti deh!

Baca SelengkapnyaPatah HAti